PURBALINGGA - Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng yang beredar di tingkat konsumen saat ini ditemukan di beberapa daerah masih tinggi belum sesuai standar yang telah ditentukan oleh pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melaksanakan Video Converence (Vicon) dengan para pejabat TNI-Polri dari tingkat atas sampai dengan tingkat bawah yaitu Dandim maupun Kapolres pada Rabu, (25/5/2022).
Topik utama pembahasan dalam Vicon tersebut adalah evaluasi HET minyak goreng di beberapa daerah yang ditemukan masih tinggi di atas HET yang telah ditentukan oleh pemerintah yaitu minyak goreng eceran curah sebesar Rp 14.000 per liter, seperti ditemukan di DKI dan Banten.
Atensi dari Menko Marves agar jajaran TNI-Polri di wilayah untuk segera mendata harga minyak goreng di wilayah masing-masing dan apabila masih tinggi di atas HET agar segera ditindaklanjuti, dicari penyebabnya.
Ia juga memberi penekanan jika ditemukan mafia yang mempermainkan harga minyak sampai tinggi di atas HET maka pihak Kepolisian untuk dapat segera menindaknya sampai ke proses hukum.
Menko Marves rencananya akan mengecek kembali, menindaklanjuti perintah yang ia berikan kepada jajaran TNI-Polri pada Jumat, (27/5/2022).
Menindaklanjuti perintah tersebut, Kodim 0702/Purbalingga segera menurunkan Babinsa jajarannya untuk menindaklanjuti di wilayah.Salah satunya di wilayah Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga.
Serka Lasmoko, Babinsa Koramil 02/Kaligondang segera turun mengecek harga minyak goreng yang beredar baik di warung, pasar maupun di beberapa toko modern yang ada di wilayahnya.
"Belum seragam untuk harga yang kami temui, untuk curah rata-rata masih diangka Rp 16.000 per Liter sedangkan untuk minyak kemasan rata-rata masih diangka Rp 25.000 ke atas per Liternya bervariasi tergantung merk, " ungkapnya.
Temuan inipun segera ia laporkan ke Danramil dan segera dilaporkan ke level di atasnya untuk dapat segera ditindaklanjuti, dicari penyebab melambungnya harga yang masih jauh di atas HET. (SF)